Selasa, 26 November 2013

Anjuran Untuk Berbuat Jujur

عن ابن مسعود رضي االله عنه قال: ((إن الصدق يهدي إلى البر وإن البر يهدي إلى الجنة، وإن الرجل ليصدق حتى يكتب عند الله صديقا، وإن الكذب يهدي إلى الفجور، وإن الفجور يهدي إلى النار، وإن الرجل ليكذب حتى يكتب عند الله كذابا)). (متفق عليه)
Dari Ibnu Mas’ud ra. dari Nabi saw., beliau bersabda: “Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu membawa ke surga. Dan sesungguhnya seseorang selalu berbuat jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang jujur. Sesungguhnya kedustaan itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu membawa ke neraka. Dan sesungguhnya seseorang selalu berbuat dusta sehingga akan ditulis di sisi Allah sebagai seorang penduta.” (Muttafaq `Alaihi)
Kandungan hadits:
  1. Anjuran untuk berbuat jujur, sebab ia menjadi sarana menuju segala kebaikan.
  2. Larangan berbuat dusta dan anjuran agar tidak menganggap enteng terhadapnya, sebab ia manjadi sarana menuju segala kejahatan.
  3. Barangsiapa yang membiasakan diri dengan kejujuran, maka itu akan menjadi perangan darinya. Barangsiapa membiasakan dusta, maka itu akan menjadi karakter baginya.
  4. Barangsiapa terkenal dengan sesuatu, maka tepat baginya untuk dijuliki dengan julukan tersebut.
  5. Akhlak mulia diperoleh dengan membiasakan diri untuk menerapkannya. Sebab, jiwa itu sangat terpengaruh oleh sebab-sebab yang dapat mengantarkannya kepada kebaikan dan akan merubah tabiatnya, demikian juga sebaliknya.
  6. Amal shalih tempat kembalinya adalah surga, sedangkan perbuatan buruk tempatnya berada di neraka.


(Syaikh Salim bin `Ied al-Hilali, Syarah Riyadhush Shalihin)

Senin, 18 November 2013

Kejujuran (ash-Shidq)

Di dalam kitab, Madaarijus Saalikiin, Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengemukakan seraya menyifati ash-Shidq (kejujuran), “Yaitu kedudukan (maqam) kaum yang paling agung, yang darinya bersumber kedudukan-kedudukan (maqam) para salikin (orang-orang yang menempuh jalan menuju Allah), sekaligus sebagai jalan yang lurus yang barangsiapa yang tidak berjalan di atasnya, maka mereka itulah orang-orang yang akan binasa. Dengannya pula dapat dibedakan antara orang-orang munafik dengan orang-orang yang beriman, para penghuni Surga dengan para penghuni Neraka.
Kejujuran merupakan pedang Allah di muka bumi, tidak ada sesuatu pun yang diletakkan di atasnya melainkan akan terputus olehnya. Dan tidaklah ia menghadapi kebathilan melainkan akan melawan dan mengalahkannya serta tidaklah ia menyerang lawannya melainkan tidak ada yang sanggup mengalahkannya, bahkan barangsiapa menyuarakannya, niscaya kalimatnya akan terdengar keras di atas musuh-musuhnya.
Selain itu, kejujuran merupakan ruh amal, penjernih kedaan, penghilang rasa takut dan pintu masuk bagi orang-orang yang akan menghadap Rabb Yang Mahamulia.
Ia Juga merupakan pondasi bangunan agama dan tiang penyangga keyakinan. Tingkatannya berada tepat di bawah derajat kenabian yang merupakan derajat paling tinggi di semesta alam, dari tempat tinggal mereka (para Nabi) di Surga mengalir mata air dan sungai-sungai menuju ke tempat tinggal orang-orang yang benar atau jujur. Sebagaimana dari hati para Nabi ke hati-hati mereka di dunia ini terdapat penghubung dan penolong.
Berkenaan dengan hal itu, dapat dikatakan bahwa kejujuran berarti kesesuaian antara lahir dan bathin, ucapan dan perbuatan, , serta berita dan fakta.
Allah SWT berfirman :
$pkš‰r'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# (#qçRqä.ur yìtB šúüÏ%ω»¢Á9$#  
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (Q.S. at-Taubah, 9:119)
Allah SWT telah meminta hamba-hambanya yang beriman agar mereka berbuat jujur dan berpegang teguh kepada kebenaran agar mereka menjaga golongan yang menetap di jalan kebenaran.
Allah SWT berfirman :
tûüÏ%ω»¢Á9$#ur ÏM»s%ω»¢Á9$#ur 
Dan orang-orang yang benar baik laki-laki maupun perempuan (Q.S. al-Ahzaab, 33:35)
Jujur merupakan sifat terpuji yang seharusnya dituntut keberadaanya dari orang-orang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan.
Allah SWT berfirman :
öqn=sù (#qè%y‰|¹ ©!$# tb%s3s9 #ZŽöyz öNçl°;  
Seandainya mereka selalu jujur terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka (Q.S. Muhammad, 47:21)

Allah memberitahukan tentang nilai kejujuran. Bahwa kejujuran merupakan kebaikan sekaligus penyelamat. Sifat itulah yang memberikan nilai kepada amal perbuatan, sebab kejujuran merupakan ruhnya. Seandainya mereka benar-benar tulus ikhlas dalam beriman serta benar-benar berbuat taat, niscasya kejujuran merupakan yang terbaik bagi mereka.